Kinds of plants are efficacious for the treatment of various diseases.'s Health tips, explanations of disease, healthy lifestyle, motivation
Friday, December 3, 2010
Macam-macam Minuman Sehat dan Praktis
Y! Newsroom
Y! Newsroom - Sabtu, 27 November
Apa minuman kesukaan Anda? Teh hitam, teh hijau atau jamu? Jika Anda menyukai minuman-minuman tersebut atau beberapa di antaranya, maka peluang untuk memiliki penyakit darah tinggi, kanker atau sakit jantung semakin kecil. Simak juga cara memilih minuman jus buah dalam kemasan.
Berikut sejumlah khasiat minuman teh hitam, teh hijau dan jamu yang dirangkum dari Health24:
1. Teh hitam adalah teh paling populer di dunia. Lebih dari 94 % jenis teh yang dikonsumsi manusia, semuanya merupakan teh hitam. Minuman berwarna coklat muda atau coklat tua ini dipercaya secara klinis mampu mengurangi resiko terinfeksi kanker karena mengandung anti oksidan alami.
Tapi jangan terlalu sering mengkonsumsi teh hitam karena kandungan kafeinnya cukup tinggi. Jika terlalu banyak jantung Anda bisa berdebar sangat cepat dan akan sulit tidur saat malam hari.
2. Teh hijau populer pertama kali di kawasan Asia Timur. Masyarakat Jepang, Cina dan semenanjung Korea sudah ribuan tahun meminum teh hijau. Mereka percaya kalau teh hijau mampu menjaga kebugaran tubuh, membuang racun dalam tubuh melalui air urin dan menurunkan tekanan darah.
Selain itu teh hijau bisa membuat orang yang meminumnya lebih rileks. Kini banyak produk teh hijau kemasan yang dijual di pasaran.
3. Jamu atau herbal sudah sangat familiar dengan masyarakat Indonesia. Jamu bahkan menjadi bagian dari budaya masyarakat di pulau Jawa. Minuman jamu awalnya berasal dari rebusan daun, batang, akar, bunga atau buah sejumlah tanaman. Jamu dipercaya bisa meningkatkan vitalitas, menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari flu hingga kanker. Tak hanya itu jamu juga dipakai untuk merawat kecantikan perempuan.
Seiring perkembangan zaman, jamu ini sudah lebih praktis. Tak perlu lagi memetik dan mengeringkan bahan-bahannya. Cukup datang ke toko, maka Anda bisa menemukan jamu berbentuk cairan, serbuk hingga pil.
Jamu produksi Indonesia bahkan sudah diekspor ke banyak negara. Selain Indonesia, Korea juga memiliki jamu kebanggaan mereka, ginseng.
***
Selain teh dan jamu, minuman sari buah juga adalah pilihan tepat dan praktis. Buah kaya kandungan vitamin dan serat yang baik untuk perncernaan. Radikal bebas bisa ditangkal dengan kandungan antioksidan pada buah-buahan.
Tapi, cepatnya dunia berputar sering membuat kita tak sempat mengupas dan memotong buah. Untungnya, jus buah juga disajikan dalam kemasan. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam memilih jus buah dalam kemasan:
1. Komposisi dan nilai gizi. Jangan malas membaca kemasan jus yang Anda beli. Perhatikan bahan apa saya yang dipakai produsen, dan tengoklah juga Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang tertera. Kebutuhan gizi tiap orang berbeda. Contoh saja, perempuan Indonesia berusia 19-29 tahun, dalam sehari, membutuhkan hingga 1900 Kkal.
2. Pilihlah yang tanpa pengawet. Pengemasan yang memungkinkan tak digunakannya bahan pengawet adalah dengan cara UHT (ultra high temperature), dengan kemasan aseptik yang kedap udara maupun cahaya.
Pengemasan dengan cara UHT, yaitu memanaskan jus buah dengan suhu 120-140 derajat Celcius, berfungsi mematikan bakteri tanpa mengubah kandungan nutrisi, warna dan rasa jus buah. Pemanasannya tak lama-lama, hanya beberapa detik, lalu jus buah didinginkan seketika.
Kemasan aseptik yang digunakan melindungi jus buah dari paparan udara dan cahaya. Bahkan cahaya ultraviolet tak bisa menembus kemasan.
3. Bukan gula buatan. Buah-buahan mengandung gula alami. Jus buah yang tidak ditambahi gula adalah pilihan terbaik. Namun, buah yang diproses sering tak semanis yang diharapkan. Maka ditambahkanlah pemanis berupa gula alami atau gula buatan.
Penderita diabetes harus memperhatikan kandungan gula alami yang terkandung di minuman kemasan. Bila jus buah kemasan mengandung gula buatan, patut dilihat pula ambang batas dan efek samping dari gula buatan tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment