shutterstock
TERKAIT:
Kamis, 13 Januari 2011 | 14:10 WIB
Kompas.com - Minum teh sudah menjadi bagian dari ritual pagi hari sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain teh manis hangat, teh pahit juga banyak disukai orang untuk menemani menu sarapan.Bagi sebagian orang, minum teh tak afdol rasanya jika warnanya tidak pekat. Bila dilakukan terlalu sering, kebiasaan ini ternyata bisa membuat urusan ke belakang menjadi terganggu.
"Teh yang terlalu pekat dan juga pahit seperti diketahui bisa mengatasi diare. Karena itu, jika dikonsumsi terlalu sering tentu bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit," kata Rina Poerwadi, ahli kuliner sehat dalam acara talkshow 'Manfaat Teh untuk Kesehatan' yang diadakan oleh Tehbotol Sosro dan Kidzania.
Karena itu, Rina menyarankan agar proses penyeduhan teh sebaiknya tidak lebih dari 3 menit. "Diseduh selama 3 menit sudah cukup untuk merilis polifenol yang ada dalam teh. Kalau diseduh terlalu lama ibaratnya 'nyawanya' sudah tidak ada lagi," paparnya.
Polifenol merupakan antioksidan dalam teh. Senyawa antioksidan ini mampu menyingkirkan radikal bebas yang menjadi penyebab utama penuaan dan penyakit pada manusia. Selain teh polifenol juga bisa ditemukan pada minyak zaitun, anggur merah dan teh hijau. Polifenol hanya bisa bertahan selama 3 jam.
Penulis: AN | Editor: Asep Candra
No comments:
Post a Comment